AKAR
Merdu
kicauan burung pagi ini membangunkanku dari mimpi indah malam tadi. Awal yang
baik untuk memulai menulis hari ini. Kuambil peralatan menulisku, pulpen,
kertas serta laptop dengan baterai full. Aku berjalan menuju tempat pelarianku
DPR ( dibawah pohon rindang ). Sengaja kutata sesuai seleraku untuk tempat
berdiam dan bermedatasi sembari menunggu ilham untuk menulis sebuah rangkaian
kata menjadi kalimat merajuk sebuah cerita dalam kuncerku. Tak lupa moccacino
dengan potongan biskuit coklat juga menjadi teman setiaku setiap pagi.
Tauhkah
kenapa aku suka dengan pohon-pohon di bumi ini? Aku adalah seorang titisan Adam
dan Hawa, dimana kedua leluhurku yang menjadikan aku menjadi salah seorang
manusia yang hidup di bumi ini. Dengan kisah romantis penuh dengan godaan hawa
nafsu Adam dan Hawa hingga akhirnya mereka berjelajah di muka bumi ini. Pohon
adalah makhluk hidup ciptaan yang Maha Kuasa tempat Adam dan Hawa berteduh.
Namun pernahkah engkau bertanya bagaimana pohon mengasilkan ranting, daun serta
buahnya? Jawabnya adalah dia. Dia adalah pondasi utama pohon tumbuh dengan
subur, yang tak terlihat, tertutup oleh tanah. dia menjadi bagian yang paling
bisu dari bagian pohon, diam tanpa mendengar suara dari luar. Namun dia adalah
saksi bagaimana pohon dapat bertahan dari terpaan angin, hujan dan terik
matahari.Dia adalah AKAR