Sabtu, 06 Februari 2016

AKAR



AKAR


                Merdu kicauan burung pagi ini membangunkanku dari mimpi indah malam tadi. Awal yang baik untuk memulai menulis hari ini. Kuambil peralatan menulisku, pulpen, kertas serta laptop dengan baterai full. Aku berjalan menuju tempat pelarianku DPR ( dibawah pohon rindang ). Sengaja kutata sesuai seleraku untuk tempat berdiam dan bermedatasi sembari menunggu ilham untuk menulis sebuah rangkaian kata menjadi kalimat merajuk sebuah cerita dalam kuncerku. Tak lupa moccacino dengan potongan biskuit coklat juga menjadi teman setiaku setiap pagi.

                Tauhkah kenapa aku suka dengan pohon-pohon di bumi ini? Aku adalah seorang titisan Adam dan Hawa, dimana kedua leluhurku yang menjadikan aku menjadi salah seorang manusia yang hidup di bumi ini. Dengan kisah romantis penuh dengan godaan hawa nafsu Adam dan Hawa hingga akhirnya mereka berjelajah di muka bumi ini. Pohon adalah makhluk hidup ciptaan yang Maha Kuasa tempat Adam dan Hawa berteduh. Namun pernahkah engkau bertanya bagaimana pohon mengasilkan ranting, daun serta buahnya? Jawabnya adalah dia. Dia adalah pondasi utama pohon tumbuh dengan subur, yang tak terlihat, tertutup oleh tanah. dia menjadi bagian yang paling bisu dari bagian pohon, diam tanpa mendengar suara dari luar. Namun dia adalah saksi bagaimana pohon dapat bertahan dari terpaan angin, hujan dan terik matahari.Dia adalah AKAR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar